Interpolasi Curah Hujan Ekstrim Menggunakan Model Spatial Di Provinsi Jawa Barat

Authors

  • Rahmi Lathifah Islami Universitas Padjadjaran, Bandung
  • Pardomuan Robinson Sihombing Badan Pusat Statistik, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.34123/jurnalasks.v13i2.290

Keywords:

Hujan Ekstrim, Kriging, Thin Plate Splines

Abstract

Curah hujan ekstrim merupakan aspek yang penting untuk dikaji akibat dampaknya yang dapat merugikan. Kendala yang ada adalah belum tentu ada nilai ekstrim di setiap lokasi, sehingga diperlukan suatu pewilayahan yang dapat menjelaskan secara khusus mengenai curah hujan ekstrim dari segi dependensi lokasi, serta pola hujan ekstrim secara spasial. Tujuan penelitian, ini membangun suatu perwilayahan khusus curah hujan ekstrim di wilayah Jawa Barat pada periode Desember 2017-Februari 2018. Salah satu metode yang digunakan untuk menduga data curah hujan yang tidak lengkap adalah dengan teknik interpolasi. Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan untuk melakukan interpolasi di antaranya Kriging dan Thin Plate Splines. Dalam penelitian ini akan membandingkan kedua metode tersebut berdasarkan nilai GVC-nya. Hasil yang didapat berdasarkan nilai GCV, metode Thin Plate Splines lebih baik digunakan untuk membangun perwilayahan khusus curah hujan ekstrim di wilayah Jawa Barat pada perioda Desember 2017-Februari 2018.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2018. Buletin Informasi Iklim Jawa Barat. Bogor: Stasiun Klimatologi Bogor.
Coles SG. 2001. An Introduction to Statistical Modeling of Extreme Values. London: Springer Verlag. https://doi.org/10.1007/978-1-44713675-0.
Cressie, N.A.C (1993) Statistics for Spatial Data. New York: Wiley.
Hanifah, Annie dan Endarwin. 2011. Analisis Intensitas Curah Hujan Wilayah Bandung pada Awal 2010, Jurnal Meteorologi dan Geofisika 12 (2): 145-149.
Masruroh, Lailatul. 2013. Analisis Curah Hujan Harian Maksimum dan Ekstrim di Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Militino, A.F, M. D. Ugarte, T.Goicoa, dan M. Genton. 2015. Interpolation of daily rainfall using spatiotemporal models and clustering. International Journal of Climatology. 35: 1453–1464.
Pasaribu JM, Haryani NS. 2012. Perbandingan Teknik Interpolasi DEM SRTM dengan Metode Inverse Distance Weighted (IDW), Natural Neighbor, dan Spline. J Pengindraan Jauh. 9(2): 126-139.
Rinaldi, Achi. 2018. Pengembangan Model Spatio-Temporal Conditional Autoregressive untuk Pendugaan Curah Hujan Ekstrim di Wilayah Jawa Barat[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Rustiana. Shailla. 2018. Model Generalized Space Time Autoregressive with Arch Error (Gstar-Arch) dan Penerapannya Terhadap Data Curah Hujan Pada Wilayah Rawan Bencana di Pulau Jawa [tesis]. Bandung: Universitas Padjadjaran.
Suciantini. 2004. Evaluasi Prakiraan Sifat Hujan dan Penyusunan Model Prediksi Musim: Studi Kasus Kabupaten Indramayu [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Published

2021-12-31

How to Cite

Islami, R. L., & Sihombing, P. R. (2021). Interpolasi Curah Hujan Ekstrim Menggunakan Model Spatial Di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Aplikasi Statistika & Komputasi Statistik, 13(2), 15–22. https://doi.org/10.34123/jurnalasks.v13i2.290